Kok Bisa Nge-fans Secondhand Serenade?

Bismillah...

Kali ini saya mau cerita tentang kenapa saya kok bisa nge-fans sama band Secondhand Serenade.


Let's throwback to 2008, dimana mendengarkan radio tape kemudian merekam lagu-lagu yang diputar kedalam kaset pita adalah hobi saya. Sejak dulu saya memang lebih suka mendengarkan lagu-lagu barat, dan acara radio yang sedang saya dengarkan kala itu membuat  polling untuk menentukan di antara lagu Awake dan Like A Knife, mana lagu Secondhand Serenade yang akan diputar untuk closing acara radio tersebut.

Saat itu saya belum pernah mendengar tentang band bernama Secondhand Serenade, dan ketika Like A Knife yang menag polling diputar. Saya langsung menyukai lagu tersebut. Keesokan harinya, tentu saya langsung menuju warnet dan mendownload lagu-lagunya Secondhand Serenade dari album A Twist In My Story (tolong ini jangan dicontoh, karna ini termasuk pembajakan T_T maapkan saya ya mas John)

Bahkan dari lagu Like A Knife saya merasa mulai dari intro gitar, melodi, hingga nyanyian sahut-sahutan pada bagian brigde memberikan saya inspirasi untuk menulis lagu pertama saya dalam bahasa Inggris. (Saya sudah mulai menulis lagu sendiri sejak 2007, btw)

Tidak butuh waktu lama hingga akhirnya saya benar-benar mengagumi karya-karya Secondhad Serenade dan vokalisnya John Joshep Vesely, atau saya lebih suka manggil mas John.

Teman-teman saya di SMK mungkin ingat bagaimana halu-nya saya jika berbicara tentang mas John, karna saat remaja lain mungkin ngefansnya dengan My Chemical Romance atau Simple Plan, saya tetap berada di barisan Serenaders.

Sayang ketika Secondhand Serenade datang pertama kali ke Surabaya tahun 2010, saya masih berstatus sebagai siswi kere yang mana harga tiket SHS kala itu termasuk mahal untuk saya yang setara dengan jatah uang bulanan saya T_T

nb: dybluez adalah nama diary saya (:

Pun kali kedua Secondhand Serenade datang kembali ke Surabaya setahun kemudian, saya juga masih belum bisa menonton penampilan mas John.

Walaupun itu semua tidak mengurangi sedikitpun rasa kagum saya pada Secondhand Serenade, bahkan yang ada justru semakin bertambah. Saya selalu mendukung apapun yang dilakukan mas John. Termasuk saat tahun 2016 mas John dan mbak Veronica (his gf, now wife) membentuk grup The Rebel Road. Saya seakan secara otomatis juga menjadi penggemar TRR.

Hingga awal 2023 ini, Secondhand Serenande memiliki beberapa penampilan di beberapa kota di Indonesia termasuk Surabaya. Tentu saja saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya nekat beli tiketnya selang beberapa jam setelah diumumkan oleh promotor, padahal promotor juga belum menyebutkan lokasi venue. Masa bodoh, saya sudah membulatkan tekat untuk bisa menonton mas John secara langsung.

I have been a fan since 15 years ago, now I've got to see live performance of mas John. Saya sudah menuliskan pengalaman saya tersebut disini.

Saya tidak sabar menonton konser Secondhand Serenade lainnya dimasa mendatang. Bahkan ada jokes dari fans SHS di Indonesia, saking seringnya SHS manggung di Indonesia lebih baik kalau beli rumah sekalian di sini.

Jika mas John, mbak Veronica, dan Fender (his 10mo son) benar pindah ke Indonesia, mungkin saya akan ikut pindah ke kota yang sama dengan mas John agar ada kesempatan kita bertemu saat sedang antri beli pecel untuk sarapan (:



Talk soon,
Dyah

Related Posts