Menerima Ketidaknyamanan

Bismillah...


Kadang kamu harus menerima bahwa kamu mungkin menyakiti orang lain.

Bukan karena kamu ingin melakukannya.

Tapi karena proses kehidupan yang kamu jalani mengharuskanmu membuat pilihan.

Dan pilihan biasanya memiliki dampak kerusakan yang tidak terduga yang mungkin menyakiti orang.

Hidup dalam ketakutan akan kerusakan itu melumpuhkan.

Itu akan menghentikanmu melakukan hal yang benar, menghentikanmu dari berusaha menolong dan menghentikanmu untuk mengambil resiko.

Contohnya setiap kali kamu mengobrol dengan seseorang, jika kamu benar-benar ingin mengkomunikasikan opini atau perasaanmu, kamu beresiko menghina mereka.

Jika tidak kamu akan menghabisakan sepanjang waktumu mencoba mengkhawatirkan bagaimana orang lain menerima apa yang kamu katakan itu bukanlah sebuah komunikasi, itu takut menyinggung.

Kamu harus bersedia to mess up at a skill to excel at it 

Kamu harus menerima jika kata-katamu menjadikan salah paham agar bisa jadi komunikator yang baik.

Jika kamu menerima bahwa dalam percakapanmu akan ada ketidaknyamanan.

Maka kamu akan mengambil resiko untuk mengatakan apa yang ada di pikiranmu

Jika kamu menerima bahwa kamu akan mengacaukan dan menyakiti orang, makan kamu bisa merelakan dan fokus menyayangi seseorang.


Talk soon,
Dyah

Related Posts

There is no other posts in this category.